(Posting tentang makna kalimat pasif)
Dari kacamata linguistik atau ilmu bahasa—yang merupakan bidang keahlian yang saya geluti, kalimat pasif digunakan untuk menyembunyikan pelaku (agent, doer) untuk beberapa alasan seperti: a). pelakunya tidak dipentingkan, b). pelakunya penting tapi tidak mau disampaikan.
Dalam contoh: ‘Bapak Ibu dibohongi pakai voucher diskon’, maka—dengan pelakunya tidak dibeberkan—yang dipentingkan adalah korban ‘Bapak Ibu’, dan ‘voucher diskon’ adalah entitas yang dijadikan alat dengan kata ‘pakai’ (using, with, bukan by; by adalah ‘oleh’, untuk pelaku, yang di sini tidak dibocorkan).
Dengan demikian terlihat bahwa voucher diskon ‘dinistakan’ karena dipakai untuk membohongi justru oleh pelaku yang sengaja tidak diungkapkan; yang mengucapkan kalimat itu hanya mencoba menyampaikan kabar 🙂